0

nama julukan team negara- negara world cup

PIALA Dunia 2010 akhirnya resmi dibuka di Soccer City Stadium Johannesburg, malam ini. Saat tulisan ini dibuat saya tengah menyaksikan--bukan langsung lho--dari siaran televisi bagaimana warna-warni baju para pengisi acara dan penonton yang memadati stadion tempat upacara pembukaan yang kabarnya disiarkan langsung ke 215 negara di seluruh dunia.

Warna-warni ternyata juga berlaku bagi 32 tim peserta Piala Dunia. Tim-tim dari Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Utara, Asia, Eropa, serta Oceania, masing-masing punya nama julukan. Tak ada yang tahu pasti kapan nama alias ini mulai dilekatkan.

Pierre Lanfranchi, profesor dari De Montfort University Inggris yang juga pakar sejarah sepak bola mengatakan nama julukan kerap digunakan tim dan pemain asal Afrika. Kebiasaan ini berkembang dan ditiru negara lain di seluruh dunia.

Nama-nama yang dipilih unik dan melambangkan banyak hal. Mulai dari binatang, pejuang, warna, dan hal lain. Pokoknya unik dan menarik. Apapun alasan di balik pemilihan julukan ini, atau apapun efeknya bagi pemain dan pendukung, yang jelas Piala Dunia 2010 kian penuh warna.

Bagaimana dengan julukan tim favorit Anda?

* Afrika Selatan : Bafana Bafana (The Boys) -- Banyana Banyana (The Girls) untuk tim putri
* Aljazair : Les Fennecs (The Desert Foxes), Les Verts (The Greens), Les Guerriers du Desert (The Deset Warriors)
* Amerika Serikat: Sons of Sam, The Yanks, MNT (Men's National Team)
* Argentina : La Albiceleste (White and Sky blue)
* Australia : The Socceroos
* Belanda : Oranje, The Flying Dutchmen, Clockwork Orange, Het Nederlands Elftal (The Dutch Eleven)
* Brasil : Canarinho (Little Canary), A Selecao (The Selection), Verde-Amarela (Green and Yellow), The Samba Kings, Scratch du oro (Golden Squad)
* Cile : La Roja (The Red One), El Equipo de Todos (Everybody's Team)
* Denmark : Danish Dynamite, Olsen-Banden (The Olsen Gang), Olsens Elleve (Olsen's Eleven) mengacu pada nama pelatih Morten Olsen
* Ghana : The Black Stars
* Honduras : Los Catrachos, La Bicolor (diambil dari warna bendera Honduras)
* Inggris : The Three Lions
* Italia : Gli Azzurri (The Blues), La Nazionale (The National)
* Jepang : The Samurai Blue, Nippon Daihyo
* Jerman : Die Mannschaft (The Team), Die DFB-Elf (The DFB-Eleven), tapi lebih dikenal dengan julukan Der Panzer
* Kamerun : Les Lions Indomptables (The Indomitable Lions)
* Korea Selatan : Taeguk Warriors -- konsep ying dan yang dan ajaran Tao, meski kadang pendukung kerap menyebut tim dengan Tigers of Asia dan Red Devils
* Korea Utara -- Choillima (kuda terbang dalam mitos Asia)
* Meksiko : El Tri (The Three-colored), El Gigante De CONCACAF (The Giant of CONCACAF)
* Nigeria : Super Eagles
* Pantai Gading : Les Éléphants (The Elephants)
* Paraguay : Guaraníes (suku Indian asli Paraguay), La Albirroja (White and Red)
* Portugal : Seleccao das Quinas (Selection of the Shields), Os Navegadores (The Navigators)
* Prancis : Les Bleus (The Blues), L'Équipe Tricolore (The Tri-color Team)
* Selandia Baru : All Whites, The Kiwis
* Serbia : Beli Orlovi (White Eagles)
* Slovakia : Bojovni Jondovci (The Fighting Jondas), Repre
* Slovenia : Zmajceki (Dragons)
* Spanyol : La Furia (The Fury), La Furia Española (The Spanish Fury), La Furia Roja (The Red Fury)
* Swiss : Schweizer Nati (The Switzlerland National)
* Uruguay : Charrúas (suku Indian asli Uruguay, La Celeste Olímpica (The Olympic Sky Blue), La Celeste (The Sky Blue)
* Yunani : To Piratiko (The Pirate Ship), Ethniki (The Team)

ni gan sumber nya http://id.sports.yahoo.com/football/...=fbintl,247566
0

Tim peserta Piala Dunia 2010 yang warna kostumnya beda dengan warna benderanya

Umumnya warna kostum tim nas suatu negara akan mengikuti warna bendera negara,tetapi ada beberapa tim yang warna kostumnya berbada dengan warna bendera negara
Berikut ini tim peserta Piala Dunia 2010 yang warna kostumnya beda dengan warna bendera negara:
Spoiler for Italia:
Italia
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Jerman:
Jerman
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Belanda:
Belanda
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Australia:
Australia
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Ghana:
Ghana
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Jepang:
Jepang
Bendera :

Kostum :

Spoiler for Selandia Baru:
Selandia Baru
Bendera :

Kostum :


Spoiler for Bonus:
Indonesia
Bendera :

Kostum :

Yang ini Sesuai sama bendera kok gan
 by : kaskus
0

ritual aneh yang dilakukan pemain sepak bola

Takhayul bisa terdapat di bidang apa saja. Mulai dari bisnis, ekonomi, hukum dan juga olahraga. Bahkan tak sedikit yang secara khusus memberi perhatian khusus untuk hal ini.


Ya, sebagian orang di dunia ini percaya jika hasil akhir tak hanya ditentukan oleh usaha dari orang tersebut dan Yang Di Atas, tapi juga oleh kekuatan lain yang tidak bisa dijelaskan secara gamblang.


Di sepakbola juga demikian, dan hal ini lebih pada kepercayaan dan sugesti seseorang tersebut.


Di benua Afrika, hampir sebagai besar pemainnya memiliki cara tersendiri untuk bisa yakin akan mengakhiri, atau setidaknya menjalani pertandingan dengan baik. Tapi ternyata, para pesepakbola internasional yang sudah memiliki nama besar juga percaya dengan takhayul semacam ini.


1. David James



Secara blak-blakan, kiper Portsmouth itu mengungkapkan kebiasaan joroknya sebelum bermain. Ritual pertamanya adalah diam seribu bahasa mulai dari H-1 pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.


Selain itu, James juga hanya akan kencing di saat toilet tidak ada satu orang pun. Ritual dilanjutkan dengan meludah di dinding.


2. Johan Cruyff



Legenda sepakbola Belanda itu juga punya kebiasaan yang tak kalah unik, mulai dari menjadikan kiper Gert Bals sebagai sansak hidup saat masih di Ajax, hingga membuang permen karet yang dikunyahnya ke lapangan lawan sebelum kick-off.


Ritual yang terakhir sempat lupa dilakukannya saat Ajax melawan AC Milan di final Piala Eropa 1969. Hasilnya, Ajax babak belur dihajar AC Milan 4-1.


3. Pele




Legenda sepakbola Brasil ini yakin jika ingin terus menunjukkan penampilan terbaik, Pele harus bermain dengan jersey tim yang sama.

Pernah pada suatu ketika dia secara tidak sadar memberikan kaosnya itu ke seorang fans. Sadar telah membuat kesalahan, Pele meminta seseorang untuk mancari kaos tersebut. Penampilan Pele sendiri saat itu tidak karuan. Seminggu kemudian kaos Pele ditemukan dan dia bisa tampil baik lagi.


Rupanya, teman Pele yang memberi kaos tersebut tidak mengatakan jika kaos yang diberikannya itu adalah kaos lain.


4. Bobby Moore



Kapten tim nasional Inggris di eran 60-an hingga 70-an itu memiliki kebiasaan unik mengenakan celana bolanya hanya setelah orang lain di kamar ganti telah selesai mengenakan pakaian mereka.


5. John Terry






Kapten Chelsea itu hanya akan kencing di toilet yang sama di Stamford Bridge. Jika ada yang menggunakannya, John Terry akan menunggu siapapun yang menggunakannya hingga selesai. John Terry juga hanya akan parkir di tempat sama.

0

KIPER TERBAIK SEPANJANG MASA

Penjaga gawang memang posisi yang tidak seglamor posisi lainnya di dalam sepakbola. Lingkup daerahnya yang hanya terbatas pada gawang dan kotak penalti membuatnya hanya menjadi pusat perhatian saat timnya diserang, atau kala ia membuat kesalahan yang mengakibatkan kekalahan.
Namun bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Belakangan beberapa kiper juga sudah membuktikan kalau mereka juga bisa membuat posisi itu menjadi menarik dan atraktif.
Sebut saja kiper Meksiko Jorge Campos yang merancang sendiri kostumnya yang warna-warni, atau Rene Higuita dari Kolombia yang tampil eksentrik.
Tetapi untuk menentukan kiper terbaik bukan hanya dilihat dari warna kostum, atau kemampuan menarik perhatian para penonton. Kriteria utama tentunya prestasi yang diraih bersama klub, penghargaan individual, dan juga kehebatan mencegah terjadinya gol di gawang mereka.
Oleh sebab itu, GOAL.com Indonesia mencoba mencari sepuluh kiper terbaik sepanjang masa bagi para pembaca. Agar adil, kami bagi dua pilihannya dari kiper yang telah pensiun, dan kiper yang masih aktif bermain hingga saat ini.
Berikut adalah pilihan kami sesuai dengan abjad nama mereka.

1. Dida (Brasil)
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.

2. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).



3. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
4. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
5. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
7. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.(goal.com)
0

Foto-Foto Masa Kecil Pemain Sepak Bola Dunia



Van Nistelrooy

Steven Gerrard


Cristiano Ronaldo


Wayne Rooney


Michael Owen


Zinedine Zidane


Ronaldinho


Thierry Henry


David Beckham

 
Lucu banget beda ma sekarang.....
0

7 Worst 2010 World Cup Jerseys

7. United States

Hooray, we won a beauty pageant. Oh, wait, our entire back line is recovering from crippling injuries and we’re stuck with a jersey with a white-on-white sash on the front. The
USA jersey is a poor throwback to the 1950 England win, but maybe these will distract the Brits
.

6. Portugal

The Portugal kit looks like a cartoon that has just seen a hot girl and its tongue rolled out of its mouth.

5. Japan

Four of the five worst jerseys have a bizarre faded image within the jersey which is never a good look (see Mexico’s Aztec jerseys). Not one of the heavy favorites, at least Japan will continue their country’s trend of perplexing fashion choices.

4. Italy

This is a prime lesson of why you never mess with a classic. What is that thing in the background? A person? The Italy jersey looks like crop circles around where the nipples would be, like the Val Kilmer Batman.

3. South Korea

What could have been a classy and straight-forward red jersey (isn’t their neighbor to the north all about the reds?) is vertigo-inducing with those downward faded stripes. These jerseys look like a magic eye.

2. Uruguay

Are those sparklers going off on the jersey? Mini fireworks? A metaphor of their team going bust in the first round?

1. Slovenia

Thanks to Slovenia, Charlie Brown goes to the World Cup.

7 Best 2010 World Cup Jerseys

7. New Zealand

One of the best examples of keeping it sharp and simple. New Zealand follows the lead of their famous rugby compatriots with a solid all-black logo. Expect awesomeness if they bust out the haka before matches.

6. Ghana

One of the few teams with vertical stripes, Ghana has a nice look with their federation’s logo faded out over the shoulder. Michael Essian leads one of the favorites amongst the African teams.

5. Australia

Admittedly people are split over this one, with some saying it looks boxy, but I think it’s a good fit for the Socceroos. It is bold and strong and pays homage to rugby jerseys, still the country’s top sport by far, although it would have been cool to see something like their bicycle jersey.

4. Spain

A good example of not messing with a classic, but just doing some strong tweaks, Spain is one of the tournament’s favorites, with a good look on the pitch. The iconic red jerseys have cool blue and yellow outlines and piping.

3. Brazil

Despite Nike having a proven track record with the worst World Cup jerseys (including Brazil’s away kit), they were smart not to mess with the most iconic threads in the sport. Brazil’s classic look is as sharp as ever.

2. Argentina

Argentina follows their main rival’s lead with its newest iteration of their classic light blue-striped jersey. Adidas was smart not to mess with this look and it continues to be one of the best sellers for a reason.

1. Ivory Coast

By far the most badass World Cup jersey. It follows the elbow design on other African Puma jerseys, but Ivory Coast’s features an elephant wrapping its trunk around a soccer ball. Very cool and a good team in the hardest group.

source : http://maxlancecomedy.com/

 
Copyright © Jago Cerita dan Berbagi

The "Urban Elements" theme by: Press75.com

Converted into Blogger by Intro Blogger